kali ini lita akan berbicara tentang Tata Cara Budidaya Ikan Lele Untuk Pemula. Apa yang dipersiapkan dan bagaimana kelanjutannya?
Lele termasuk salah satu jenis ikan yang diminati oleh masyarakat karena rasanya yang enak dan teksturnya empuk. Ikan ini juga memiliki banyak nutrisi dan gizi yang baik bagi kesehatan. Kondisi ini membuat banyak para pengusaha yang menjadikan ikan lele sebagai objek usahanya di bidang kuliner, mulai dari usaha kecil, menengah hingga usaha besar.
Usahanyapun beragam, mulai dari usaha ikan lele bakar, ikan lele goreng cabe ijo dan aneka usaha kuliner menu lele lainnya. Dengan kondisi demikian, tidak heran jika semakin hari permintaan pasar akan lele terus meningkat.
Dengan permintaan pasar akan ikan lele yang terus meningkat, otomatis ternak ikan lele menjadi sebuah peluang usaha yang menjanjikan. Namun, masalah yang banyak dihadapi saat hendak memulai usaha ini adalah masalah tempat dengan tanah ideal, ataupun masalah kebanjiran yang bisa saja membuat usaha ikan lele menjadi hancur. Tenang, Anda tidak perlu khawatir dengan masalah tempat ataupun banjir karena Anda bisa beternak ikan lele dalam sebuah kolam terpal.
Yah, ini menjadi solusi terbaik bagi Anda, karena ternak dalam kolam terpal tidak menuntut tanah yang ideal, praktis, tidak begitu membutuhkan modal besar, mudah melakukan pengeringan ataupun pembersihan, dapat dipindahkan jika terjadi hal yang tidak diinginkan, dan satu lagi keuntungannya yaitu mudah dipanen.
Ternak ikan lele dalam kolam terpal bisa dilakukan di medan yang tidak memungkinkan untuk membudidayakan ikan seperti jenis tanah pasir atau medan propos. Yang terpenting hanyalah medan atau tanah tersebut rata atau tidak miring.
Untuk itu, tidak ada lagi penghalang bagi Anda untuk mulai menjalankan usaha ternak ikan lele ini. Sebelum Anda benar-benar memulai, ada baiknya Anda memperhatikan beberapa poin penting dalam budidaya ikan lele berikut ini:
Media Ternak Ikan lele
Seperti yang telah dikatakan sebelumnya, media budidaya atau ternak ikan lele kita kali ini adalah kolam terpal. Karena itu, media yang Anda butuhkan adalah terpal itu sendiri, kayu untuk kerangka dan penahan terpal, atupun alat lain sebagai penunjang pembuatan kerangka.
Dalam membuat berapa luas atau tinggi kolam bisa Anda dasarkan pada berapa jumlah populasi lele yang akan Anda budidayakan. Semakin banyak populasi, maka semakin besar pula kolam terpal.
Buat kerangka dengan kuat dan kokoh sehingga bisa menampung kolam beserta air dan ikan lelenya. Setelah kolam terpal jadi, maka tahap selanjutnya yaitu tinggal mengisi air. Untuk bibit ikan lele yang berukuran 5-7 cm, cukup diisi dengan air 40 cm.
Saat lele mulai besar, barulah nantinya bisa dilakukan peningkatan kedalaman air. Sebelum bibit dimasukkan, biarkan kolam yang sudah terisi air tersebut sekitar 2 minggu agar plankton dan lumut bisa berkembang sebagai bahan makanan bibit.
Pemilihan dan Penebaran Benih
Setelah kolam terpal diisi dengan air, maka sudah saatnya Anda memasukkan benih ikan lele ke dalamnya. Pilih benih atau bibit yang terlihat aktif, gesit, agresif, ukuran sama, warna terang dan tidak cacat.
Ada baiknya tidak langsung memasukkan benih yang baru dibeli ke dalam kolam budidaya, tapi lalui tahap peredaman terlebih dahulu agar benih ikan bisa menyesukaikan diri dengan air di kolam terpal. Pada kenyataanya, banyak benih ikan lele yang mati jika langsung dimasukkan ke dalam kolam karena belum menyesuaikan diri dengan air kolam terpal tersebut.
Untuk itu, siapkan ember dan isi ember tersebut dengan air dalam kolam terpal. Masukkan benih ikan lele lebih kurang 30 menit, kemudian benih bisa di pindahkan ke kolam terpal.
Pemeliharaan dan Pakan
Sebagai penunjang pemeliharaan, berikan peneduh bagi lele yaitu berupa tanaman air apakah itu kangkung, eceng gondok, talas ataupun daun pisang karena lele merupakan ikan yang suka bersembunyi. Semakin hari, biasanya air kolam akan semakin surut karena penguapan, karena itu tambahlah air kolam secara teratur dan jangan biarkan benih berada di kolam dengan air yang terlalu dangkal.
Kondisi kolam yang kotor dan bau memudahkan timbulnya bibit penyakit pada ikan lele. Untuk itu, perlu dilakukan pergantian air sekitar 10-30 % setiap minggu agar kolam tidak kotor dan kesehatan ikan pun bisa terjaga.
Sementara untuk pakannya sendiri, Anda bisa menggunakan pelet atau makanan alami seperti kerang, keong emas, bekicot, ataupun rayap jika mudah ditemukan. Pemberian pakan bisa dilakukan 2-3 kali sehari yaitu pagi, sore, dan malam. Pemberian pakan ini tidak boleh berlebihan karena justru bisa menimbulkan beragam penyakit akibat pakan yang mengendap dan tidak termakan oleh ikan.
Nah, itulah beberapa poin yang perlu diperhatikan dalam membuat usaha ternak lele. Dengan teknik budidaya yang tepat, maka ikan yang dihasilkanpun akan semakin berkualitas.
Selain beberapa poin diatas, satu hal lagi yang juga perlu diperhatikan yaitu memisahkan ikan lele yang tumbuhnya lambat dengan cepat. Hal ini agar lele yang pertumbuhannya lambat tidak kalah bersaing untuk merebut makanan dengan lele yang telah tumbuh besar.