Pupuk NPK merupakan jenis pupuk majemuk yang memiliki 3 jenis kandungan unsur utama, yaitu unsur N (nitrogen), unsur P (phosphat/phosphor) dan K (kalium). Contoh produk pupuk NPK yang banyak beredar dipasaran antara lain NPK Mutiara, NPK Phonska, NPK Mahkota dan lain sebagainya. Penggunaan pupuk majemuk seperti pupuk NPK ini memang lebih praktis dari pada pupuk tunggal. Dengan satu kali aplikasi pupuk NPK kita sudah memberikan 3 jenis unsur hara utama sekaligus dengan komposisi yang tepat. Berbeda dengan penggunaan pupuk tunggal, kita harus menggunakan 3 jenis pupuk yang masing-masing memiliki kandungan unsur N, P dan K. Kita juga harus mencampur dan menghitung sendiri jumlah kandungan unsur hara sesuai dengan yang kita inginkan. Kita ketahui pupuk NPK yang beredar dipasaran beraneka ragam jenis dan merknya dengan kadar kandungan yang berbeda-beda. Misalnya pupuk NPK Phonska dan NPK BASF kadar kandungannya adalah 15% N, 15% P dan 15% K. Pupuk NPK Mahkota memiliki kandungan 12% N, 12% P dan 12% K. Pupuk NPK Mutiara memiliki kandungan 16% N, 16% P dan 16% K.
Pupuk NPK memang sangat praktis dan mudah aplikasinya, namun kendalanya adalah harga pupuk NPK yang cukup mahal. Sebagai contoh ditempat saya 1 sak pupuk NPK Mutiara kemasan 50 kg harganya mencapai Rp. 480.000 – 490.000 dan harga eceran saat ini mencapai Rp. 11.000 – 12.000 per kilogram. Disaat kita memiliki cukup modal mungkin saja harga tersebut tidak menjadi masalah, tetapi saat kita sedang paceklik tentu sangat memberatkan. Lalu bagaimana solusinya? Tenang, masih ada pupuk NPK bersubsidi. Benar, pupuk NPK Phonska bersubsidi harganya jauh lebih murah dari pada pupuk NPK non-subsidi. Saya dua hari yang lalu membeli pupuk NPK Phonska bersubsidi hanya dengan harga Rp. 185.000 per sak kemasan 50 kilogram. Pupuk bersubsidi memang sangat murah dan membantu sekali bagi petani, namun kendalanya adalah pupuk bersubsidi seringkali menjadi barang langka yang sulit didapatkan. Kelangkaan pupuk bersubsidi dan mahalnya harga pupuk non-subsidi adalah salah satu masalah besar bagi petani.
Nah, untuk mengatasi kendala-kendala yang sudah saya sebutkan diatas maka kita perlu berinovasi untuk membuat atau meramu pupuk NPK sendiri. Bahan-bahan yang dibutuhkan sangat mudah didapatkan, yaitu 3 jenis pupuk tunggal yang masing-masing memiliki kandungan unsur N (nitrogen), P (phosphat/phosphor) dan K (kalium). Pupuk yang mengandung unsur nitrogen (N) yaitu pupuk Urea dan ZA, pupuk yang mengandung unsur phosphat (P) yaitu TSP, SP36 atau SP18. Sedangkan pupuk tunggal yang memiliki kandungan kalium (K) adalah pupuk KCL. Untuk meramu 3 jenis pupuk tunggal tersebut menjadi pupuk majemuk NPK diperlukan sedikit pengetahuan tentang kadar kandungan pupuk dan cara menghitung kadar kandungan pupuk. Saya yakin sekali bahwa yang membaca artikel saya ini semua sudah paham tentang jenis-jenis pupuk dan kadar kandungan unsur hara yang ada didalamnya. Tetapi tidak tertutup kemungkinan juga ada diantara pembaca yang belum tahu tentang bagaimana cara meramu pupuk NPK dan bagaimana cara menghitung kandungan unsur haranya. Untuk itu pada kesempatan ini saya sedikit sharing tentang cara membuat pupuk NPK atau cara meramu pupuk tunggal menjadi pupuk majemuk NPK.
Persiapan Membuat dan Meramu Pupuk NPK Sendiri
Sebelum membuat dan meramu pupuk tunggal menjadi pupuk majemuk NPK maka kita perlu memperhatikan dan mempersiapkan beberapa hal berikut ini ;
- Menentukan kandungan atau kadar persentase unsur N, P dan K yang akan kita buat. Misalnya kita akan membuat pupuk NPK dengan kadar kandungan 12 : 12 : 12.
- Menyiapkan jenis-jenis pupuk tunggal sesuai dengan yang kita butuhkan, yaitu pupuk nitrogen, pupuk phosphat dan pupuk kalium. Contohnya Urea, SP36 dan KCL
- Menentukan jumlah kebutuhan pupuk NPK yang akan kita buat. Misalnya kita akan membuat pupuk NPK 12 : 12 :12 sebanyak 50 kilogram.
- Menghitung persentase jumlah unsur N, P dan K yang kita perlukan, yaitu N 12%, P 12% dan K 12%
- Mengkonversikan kebutuhan N, P dan K dengan pupuk tunggal yang akan kita gunakan.
Cara Membuat Pupuk NPK Sendiri
Sebagai pengingat kadar kandungan masing-masing pupuk tunggal, yaitu Urea, ZA, TSP, SP36, SP18 dan KCL adalah sebagai berikut ;
Pupuk UREA : kandungan nitrogen (N) sebesar 54%
Pupuk ZA : kandungan nitrogen (N) sebesar 21%
Pupuk TSP ; kandungan phosphat (P) sebesar 46%
Pupuk SP36 : kandungan phosphat (P) sebesar 36%
Pupuk SP18 : kandungan phosphat (P) sebesar 18%
Pupuk KCL : kandungan kalium (K) sebesar 45%
Rumus menghitung kadar unsur hara pupuk NPK adalah sebagai berikut :
(kadar unsur yang dibutuhkan : 100) x jumlah NPK yang dibutuhkan) x (100 : kadar unsur pupuk tunggal)
A.Contoh pembuatan pupuk NPK 12 : 12 : 12 sebanyak 50 kg:
1.Menggunakan pupuk Urea, TSP dan KCL
Urea : ((12 :100) x 50 kg) x (100 : 54) = 11,1
TSP : ((12 :100) x 50 kg) x (100 : 46) = 13,02
KCL : ((12 :100) x 50 kg) x (100 : 45) = 13,32
Maka : Kombinasi 11,1 kg Urea + 13,02 TSP + 13,32 KCL = 37.44 kg NPK, setara dengan 50 kg NPK 12 : 12 : 12
2.Menggunakan pupuk Urea, SP36 dan KCL
Urea : ((12 :100) x 50 kg) x (100 : 54) = 11,1
SP36 : ((12 :100) x 50 kg) x (100 : 36) = 16,68
KCL : ((12 :100) x 50 kg) x (100 : 45) = 13,32
Maka : Kombinasi 11,1 kg Urea + 16,68 SP36 + 13,32 KCL = 41,1 kg NPK, setara dengan 50 kg NPK 12 : 12 : 12
3.Menggunakan pupuk Urea, SP18 dan KCL
Urea : ((12 :100) x 50 kg) x (100 : 54) = 11,1
SP18 : ((12 :100) x 50 kg) x (100 : 18) = 33,3
KCL : ((12 :100) x 50 kg) x (100 : 45) = 13,32
Maka : Kombinasi 11,1 kg Urea + 33,3 SP36 + 13,32 KCL = 57,72 kg NPK, setara dengan 50 kg NPK 12 : 12 : 12
4.Menggunakan pupuk ZA, TSP dan KCL
ZA : ((12 :100) x 50 kg) x (100 : 21) = 28,56
TSP : ((12 :100) x 50 kg) x (100 : 46) = 13,02
KCL : ((12 :100) x 50 kg) x (100 : 45) = 13,32
Maka : Kombinasi 28,56 kg ZA + 13,02 TSP + 13,32 KCL = 54,9 kg NPK, setara dengan 50 kg NPK 12 : 12 : 12
B.Contoh pembuatan pupuk NPK 16 : 16 : 16 sebanyak 50 kg:
1.Menggunakan pupuk Urea, TSP dan KCL
Urea : ((16 :100) x 50 kg) x (100 : 54) = 14,8
TSP : ((16 :100) x 50 kg) x (100 : 46) = 17,36
KCL : ((16 :100) x 50 kg) x (100 : 45) = 17,76
Maka : Kombinasi 14,8 kg Urea + 17,36 TSP + 17,76 KCL = 49,92 kg NPK, setara dengan 50 kg NPK 16 : 16 : 16
2.Menggunakan pupuk ZA, TSP dan KCL
ZA : ((16 :100) x 50 kg) x (100 : 21) = 38,08
TSP : ((16 :100) x 50 kg) x (100 : 46) = 17,36
KCL : ((16 :100) x 50 kg) x (100 : 45) = 17,76
Maka : Kombinasi 38,08 kg ZA + 17,36 TSP + 17,76 KCL = 73,2 kg NPK, setara dengan 50 kg NPK 16 : 16 : 16
Contoh pembuatan NPK lain :
Untuk membuat Pupuk yang setara dengan 50 Kg NPK Ponska (15 : 15 : 15) maka kita butuh :
Urea : ((15 : 100) X 50 Kg) X (100 : 54) = 13,8 Kg Urea
SP36 : ((15 : 100) X 50 Kg) X (100 : 36) = 20,8 Kg SP36
KCl : ((15 : 100) X 50 Kg) X (100 : 45) = 16,66 Kg KCl
Dengan demikian modal bercocok tanam bisa ditekan tanpa mengurangi jumlah pupuk yang seharusnya diberikan pada tanaman.